Thursday, October 15, 2009

Al-Quds dan Al-Aqsha… dan Konspirasi Yang Gagal

Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif

Konspirasi atas bumi Palestina dan Masjid Al-Aqsha masih terus berlanjut

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya dan orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya…

Bahwa babak konspirasi atas Arab dan umat Islam sangatlah besar, terutama atas bumi Palestina yang masih terus terjadi dan saat mulai terkuak kejahatannya, mulai terseingkap para pelaku dan peragu di dalamnya hari demi hari, dan diantara akhir yang tersingkap adalah adanya usaha pengkhianatan yang dilakukan melalui jalur pemerintahan –yang semestinya merupakan represntasi bangsa Palestina- dengan menarik atau menunda dialog dan pembicaraan atas keputusan hakim “Richard Goldstone”; tentang kejahatan perang yang dilakukan oleh Zionis terhadap warga Palestina di Gaza, di bawah pendengaran dan penglihatan dunia; untuk mengabaikan pemerintah –yang seharusnya adalah untuk Palestina- usaha yang terus menerus bagi ratusan lembaga dan yayasan serta ribuan para pembela hak-hak orang-orang yang mulia dari berbagai penjuru dunia, yang menanggung beban berat untuk menyiapkan tuntutan terhadap zionis, dan ketika mereka berhasil meraih perasaan dan mendapatkan dukungan secara mayoritas dari dewan Hak Asasi Manusia untuk keabsahan keputusan, dan berusaha menghadapi dan melawan tekanan zionis Amerika, sehingga dapat direalisasikan hukuman terhadap penjahat perang pada dua sisi busur atau paling sedikit dari salah satunya. Jadi kaitannya dengan pemerintah –yang sejatinya adalah representasi warga Palestina- melakukan apa yang menjadi kegagalan Amerika dan Zionis di dalamnya, lalu menyelamatkan para pelaku kejahatan dari para penjahat dan zionis, dan kembali membantai bangsa Palestina dengan tuntutan yang menjijikan ini; sebagai perkara yang mendorong ketua dewan mengangkat hakikat “Goldstone” ini hingga menangis saat mengetahui pengajuan dari Palestina ini, dan tidak memahami akan usahanya secara konstitusi, manusiawi dan global seperti yang dilakukan oleh dewan dan dipimpin olehnya lalu pergi dalam bentuk seperti itu.

Jika permasalahan ini mampu membuat iba dan menangis Sek-Jend Liga Arab, bagaimana kondisinya para pemuka yang sepanjang malam hingga siang dalam mengumpulkan bukti-bukti kongkret terhadap para penjahat dan memobilisasi dukungan internasional terhadap permasalahan secara seimbang, dan bagaimana perasaan orang-orang yang menjadi korban dari warga Palestina di Gaza?! Tidaklah cukup meringankan penderitaan akan pengkhianatan dan tuduhan kepala pemerintahan dalam pembentukan dewan peneliti untuk menyingkap buramnya permasalahan, khususnya setelah dari kalangan petinggi pemerintahan mengumumkan akan tanggungjawab Mahmud Abbas secara personal dan tanggungjawab pemerintahannya atas kesalahan fatal terhadap hak para syuhada dan bangsa Palestina.

Pemerintahan (Rezim) Arab dan Islam ikut serta dalam permainan

Perlu diingat bahwa Negara-negara Arab dan Islam merupakan anggota dalam dewan hak Asasi Manusia namun tidak mau menyetujui akan tuntutan pengkhiantan permasalahan Palestina, dan berusaha dalam membatalkan keputusan kepada PBB dan Dewan Keamanan serta Pengadilan Internasional, bukan karena ragu akan makalah yang buruk tersebut: “Kami tidak akan menjadi orang Palestina melebihi warga Palestina”; mereka menyadari bahwa pemerintahan ini bukanlah sebagai pemeran sesungguhnya untuk bangsa Palestina dan permasalahan yang dihadapinya, dan bahwasanya mayoritas bangsa Palestina dan bangsa Arab serta umat Islam masih menunggu dengan sabar untuk mengajukan para penjahat perang zionis ke meja pengadilan internasional, dan menerima ganjaran yang setimpal.

Dampak negative akan penghkhianata dan penyerangan masjid Al-Aqsha

Sebagaimana biasa bahwa zionis tidak akan pernah membuang waktu dan kesempatan, secepat kilat memberikan investasi, dan mengumpulkan beberapa kelompok dari para ekstrimis untuk melakukan penghancuran masjid Al-Aqsha, dibawah penjagaan dan perlindungan zionis yang telah menguasai kekalahan pemerintah, yang menjadikan inti kewajibannya adalah mengusir para pejuang perlawanan dan merampas senjata mereka, menyerang dan membunuh para mujahidin, menangkap warga lalu menyiksa mereka, memberikan informasi dan pelayanan rahasia kepada zionis para penjahat, melindungi tentara penjajah dan para perampas, menutup berbagai LSM dan yayasan sosial, menghalang-halangi kerja dewan konstitusi, menggagalkan berbagai usaha perdamaian dan kesepakatan dengan HAMAS dan faksi-faksi perlawanan Negara dan Islam… semua itu bergerak untuk zionis dengan berbagai sebab dan bersegera melakukan usaha proyek zionis menghancurkan Al-Aqsha dan mendirikan haikal yang mereka inginkan di tempatnya.

Dimanakah pemerintahan Negara dalam melindungi Al-Aqsha?!

Sedikitpun dari kelompok zionis tidak mendapatkan rintangan dan hambatan dari perbuatannya kecuali dari mereka yang beriman dan tetap berpegang teguh dan tegar pada keyakinannya, yang siap memberikan walau dengan telanjang dada diterjang peluru zionis yang kejim, yang berani maju menjadi teladan dan contoh yang fenomenal dalam berpegang teguh dengan hak untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan, yaitu pada saat pemerintah Arab dan Islam memberikan sikap yang negative dan diam, dan bahkan menjadi bagian dari konspirasi bersama musuh zionis.

Pada hakikatnya, pemerintah Arab secara resmi dituntut untuk membela dan menolong permasalahan yang dihadapi oleh masjid Al-Aqsha dan Palestina, guna menarik kembali inisiatif Arab untuk berdamai secara penuh, dan berhenti secara total akan berbagai bentuk ketundukan dan penyerahan diri, mendukung persatuan Arab dan Islam, memfungsikan kembali hubungan dengan berbagai Negara; guna menekan entitas zionis penjajah, memberikan kesempatan kepada bangsa Arab dan Islam untuk mengungkapakan dukungannya kepada para pejuang yang tegar, mendukung jihad para pejuang Palestina secara materi, maknawi, media dan militer, meneguhkan kekuatannya, mempermudah komunikasi resminya dengan berbagai bangsa untuknya; sehingga mereka tidak berjalan sendirian di medan pertempuran, khususnya setelah meraih prestasi menakjubkan dan nyata, yang mampu menghentikan seluruh gambaran pembantaian dan permusuhan terhadap para tokoh dari anak bangsa yang membela ikhwan mereka di Palestina dan Gaza. Dan sungguh sangat jelas bagi semua pihak bahwa hak-hak disana tidak dapat dimiliki dan bebas, kecuali membutuhkan adanya pertumpahan darah dan pengorbanan terlebih dahulu, karena itu sang aggressor zionis dan kekuatan internasional tidak akan mampu menghadapinya walaupun memiliki perangkat kekuatannya, sementara bangsa Palestina tetap teguh untuk mengambil kembali hak-haknya, dan apa yang dilakukan oleh HAMAS akhir-akhir ini merupakan tindakan kongkret dan nyata serta sangat populis akan permasalahan tersebut; dimana HAMAS mampu membebaskan 20 tawanan wanita berbanding dengan kaset video tentang kondisi tentara zionis yang tertawan, yang mana sebelumnya sepakat akan dibebaskan 1000 tawanan dari petinggi pemerintahan sebanding dengan dibebaskannya tentara zioniz… apakah para pemimpin sadar akan pelajaran yang agung ini?!

Tiba saatnya peranan umat

Jika rezim pemerintah telah terbiasa dalam mengabaikan permasalahan umat yang besar ini, khususnya permasalahan masjid Al-Aqsha dan bumi Palestina; namun hal tersebut tidak akan memberikan alasan bagi seluruh anak bangsa untuk berlepas diri untuk meninggalkan kewajiban ini, bahkan kewajiban ini menjadi berlipat ganda atas setiap anak bangsa untuk melakukan tekanan kepada pemerintah agar dapat menentukan sikap yang sesuai dengan kemuliaan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, dan bangsa juga harus bersatu untuk dapat mempertahankan kemuliaan tempat-tempat sucinya dan kesucian agamanya, dan membelanya untuk kemuliaan bangsa yang mujahid di Al-Quds dan Palestina.

Kita memiliki para mujahid yang begitu tegar dan teguh bertahan dalam menjaga dan melindungi masjid Al-Aqsha, mereka adalah sebagai teladan dan contoh yang baik untuk kita semua, dengan ketegarannya mereka mampu menghadang dan melawan berbagai serangan yang bertubi-tubi, karena itu mereka saat ini sangat membutuhkan dukungan secara materi dan maknawi, memberikan bantuan kepada keluarga dan kerabat mereka, membuat kotak pendanaan (infaq) dalam lingkup Negara Arab dan Islam baik pemerintah maupun swasta; guna mendukung mereka agar tetap tegar berada di bumi Palestina.

Berikut ini peran umat yang harus dilakukan, sekalipun harus menanggung beberapa pengorbanan, diantaranya:

• Saya menyeru kepada para cendekiawan dan tokoh bangsa… untuk bekerja memberikan dukungan terhadap masalah ini dan berusaha menyebarkan dan mensosialisasikannya melalui pemberian pelajaran ilmiah dan historis yang sebenarnya, dengan berbagai bahasa, dan menggunakan berbagai macam media masa serta membentuk opini umum terpengaruh, menyingkap rencana jahat zionis, mengadakan berbagai symposium, muktamar, dialog, diskusi dan pertemuan ilmiah; untuk menegaskan akan eksistensi Al-Quds dan posisinya; baik Arabnya dan Islamnya, berijtihad dalam membentuk opini Barat dan dunia internasional untuk membela hak warga Palestina Arab dan Islam, khususnya keberadaan Al-Quds sebagai ibukota peradaban Arab pada tahun ini.

• Saya menyeru kepada seluruh ulama dan pemuka Al-Azhar… dan seluruh lembaga kajian ilmiah dan fiqhiyahnya serta dewan fatwa dan persatuan ulamanya; untuk melakukan dan menunaikan peran dan tugasnya dalam menghidupkan ruh Islam di tengah umat, mengeluarkan dan memperbaharui fatwa syar’iyahnya yang menuntut umat dan pemerintah serta rakyatnya untuk bergerak dan bekerja menyelamatkan masjid Al-Aqsha, membantu dan mendukung bangsa yang tegar di dalamnya dan disekitarnya; dengan menjadikan sebagai tindakan yang wajib secara agama, syariat dan akhlak, dan secara terus menerus memberikan arahan kepada umat akan hakikat perseteruan yang terjadi disekitar Al-Quds dan peran umat Islam dalam melindungi masjid Al-Aqsha.

• Saya menyeru kepada seluruh umat… untuk mulai membebaskan jiwa dan hati dari rasa takut, pengecut dan hina, memperbaiki kembali perasaan tawakkal kepada Allah, tsiqah akan pembelaan-Nya, dukungan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman, bergerak dalam rangka mewujudkan proyek kotak infak untuk Al-Aqsha dan optimalisasinya; dengan menggerakkan seluruh lembaga dan yayasan, keluarga dan individu di tengah umat, melakukan boikot secara nyata terhadap berbagai barang yang diproduksi oleh perusahaan dan negera yang mendukung entitas penjajah zionis, menghadapkan diri dengan ikhlas kepada Allah dan berdoa kepada-Nya setelah menunaikan shalat wajib dan di waktu sahur; sehingga Allah berkenan menurunkan dukungan dan kemenangan atas warga dan mujahidin Palestina, dan berkenan pula menolak dan menggagalkan tipu daya dan muslihat aggressor zionis.

Berita gembira kemenangan telah dekat.

Wahai para pemuka, para tokoh di seluruh negeri Arab dan Islam…

Jadikanlah kalian orang yang yakin bahwa Al-Haq adalah perkara yang telah diputuskan sebagai bagian akhir dari berbagai episode peperangan. Allah berfirman:

كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ

“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi”. (Ar-Ra’d:17)

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ

“Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap”. (Al-Anbiya:18)

Bahwasanya berbagai konspirasi jahat akan kembali kepada pelakunya itu sendiri. Allah berfirman:

وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ

“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri”. (Fathir:34)

Dan bahwasanya penjajahan pasti akan sirna dan hancur. Allah berfirman:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan Katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (Al-Isra:81)

Dan pada saat kehendak umat telah merdeka dan mau menunaikan kewajibannya, menanggung tugas risalahanya dan melaksanakan perannya; maka ketahuilah bahwa kemenangan Allah sudah dekat. Allah berfirman:

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

“ Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”. (Al-Hajj:40) Dan kita telah menyaksikan perang Oktober tahun 1973; ketika umat kembali dari kondisi pahitnya, kekalahannya yang mengenaskan hingga naiknya syiar Islam, diperbaikinya akidah perang bagi setiap prajurit, sehingga kemenanganpun niscaya akan datang dibawah bendera “Allah Akbar”, sekiranya pemerintah Mesir dan Arab memberikan investasi terbaiknya untuk kemenangan ini maka kondisi umat saat ini tidak seperti ini, dan permasalahannya pun tidak permasalahan yang terjadi, namun akan tercapai seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآَخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ

“Dan Sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa’at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu”. (Ali Imran:152)

Bahwa spirit oktober patut dihembuskan kepada umat terutama para pemudanya sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk mengembalikannya pada kemenangan, dan mengembalikan kemenangan kepadanya, dan sungguh Allah Maha Perkasa akan hal tersebut, dan saya memohon kepada Allah kita disatukan dalam masjid Al-Aqsha yang merdeka dalam waktu dekat, karena sesungguhnya Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Allah Akbar dan segala puji hanya milik Allah..

Shalawat dan salam atas baginda nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.

0 comments:

Post a Comment

Template by - Abu Syamil