Wednesday, October 7, 2009

Risalah dari Mursyid Am Kepada Seluruh Umat Islam Berkaitan Dengan Hadirnya Bulan Ramadhan Yang Penuh Berkah

Risalah dari Mursyid Am Kepada seluruh Umat Islam berkaitan dengan datangnya Bulan Ramadhan yang penuh berkah, 03-09-2009

Mursyid Am memberikan ceramah saat menghadiri acara Ifthar Jama’I ikhwanul Muslimin

Wahai Ikhwanul Muslimin…

Saya sampaikan tahiyah yang membawa berkah dan kebaikan…

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah yang maha Luas ampunan-Nya dan berlimpah kebaikan-Nya, salawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah saw yang mulia dan pembawa rahmat ke seluruh alam, penutup para nabi dan rasul, beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikutinya, selanjutnya…

Sungguhnya saya sangat bergembira sekali dapat memberikan ucapan selamat dengan penuh ketulusan atas hadirnya bulan yang mulia; bulan ramadhan, sebagai bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, memberi petunjuk kepada umat manusia, dimulai dengannya risalah secara umum dan sempurna yang datang dari Allah Tuhan semesta alam untuk seluruh manusia yang berada di berbagai penjuru dan tempat, untuk seluruh umat dan generasi selama kehidupan ini masih terus berjalan.

Sungguh telah berlaku hikmah Allah dan rahmat-Nya yang menyambung antara langit dan bumi, turun wahyu membawa hidayah dan manhaj; guna memberikan kebahagiaan kepada manusia di dunia dan di akhirat…

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ*يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”. (Al-Maidah:15-16)

Karena itu Allah menjadikan bulan ini sebagai bulan diwajibkannya puasa

“diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa” (Al-Baqarah:183)

Shiam (menahan diri) dari berbagai kepentingan hidup dan syahwatnya yang hukum asalnya mubah, terutama dari kemaksiatan dan syahwat yang diharamkan, baik materi ataupun inmateri; sehingga mampu mendidik jiwa, memperkokoh azimah, memperkuat keinginan; guna menjadi muslim yang menjadi tuan atas dirinya sendiri, kemudian menjadi pemimpin dunia, sebagaimana yang diinginkan Allah swt yang selalu disemarakkan dengan kebaikan dan terhindar dari kejahatan, sebagaimana Rasulullah saw juga mensyariatkan qiyam lail; dengan shalat, tahajjud, dzikir, tilawah Qur’an, dan disyariatkannya zakat fitrah, sebagaimana pula Allah muliakan pada bulan ini dengan diturunkan didalamnya Al-Qur’an, guna meninggikan nilai malam yang menjadi awal diturunkannya setinggi-tingginya, menjadikannya lebih baik dari seribu bulan.. adakah kita menyadari akan pelajaran ini, memuliakan Al-Qur’an setinggi-tingginya dan menjadikan imam untuk kita dan sebagai pemberi pelajaran dan manhajul hayah (Sistem kehidupan), tidak hanya sekedar membaca dan sebagai pembawa berkah belaka.

Wahai ikhwanul muslimin yang dimuliakan Allah…

Sungguh saya sangat bergembira sekali ketika umat Islam sangat antusias melakukan ketaatan, semangat berlomba dalam kebaikan, saya merasakan bahwa antusiasme ini sebagai usaha untuk membersihkan diri atau jiwa selain dosa-dosa besar akan kekeruhan kondisi umat dan krisis dunia yang terjadi.. ketika saya menoleh di sekitar saya, maka saya melihat umat ini –yang sepatutnya sebagai umat terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia, mengajak pada kebaikan dan mencegah akan kemungkaran, dan beriman kepada Allah- saya melihat mereka saling berperang tanpa menggunakan akal dan perasaan, mengalirkan darah di belantara sungai, yang dilakukan oleh para diktator keji dengan menggunakan besi dan api, mengekang kebebasan, menghalalkan yang haram, melakukan kecurangan pemilu, mengisi penjara akan orang-orang yang ikhlas dan memiliki integritas yang baik, menyiksa orang-orang yang tidak berdosa, melecehkan undang-undang, mempermaikan hukum, bersilat lidah, merampas berbagai kekayaan alam, bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan kerusakan, sehingga mayoritas rakyat jatuh ke dalam lingkaran kemiskinan, kebodohan dan pengangguran serta berpenyakitan; bahkan sampai pada tingkat Negara kita –ironi sekali- pada keterbelakangan dan kemunduran, terutama pada sisi kebebasan dan kemerdekaan, penghargaan akan hak asasi manusia, hukum dan undang-undang, berbagai bidang ilmu, universalitas dan kreatifitas, pembangunan dan kesehatan, investasi bahkan hingga pada tingkat kebingunan dalam membuat keputusan dihadapan tangan musuh-musuhnya, menjerumuskannya sekehendak mereka, hanya dengan alasan menjaga stabilitas keamanan, kebangsaan, tempat sucinya, kekayaannya, kemerdekaannya, stabilitasnya dan kemajuannya mereka menghalalkan segala cara.

Hal ini menunjukkan bahwa kita telah kehilangan jati diri, kita tidak menyadari akan hakikat peran dan risalah kita dalam kehidupan ini, sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”. (Al-Baqarah:143)

Dan firman Allah:

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf:108)

Karena itu, dakwah kepada Allah dan menjadi saksi atas seluruh umat dengan lisanul hal (nyata) merupakan ciri akan hakikat Islam dan karakter peradabannya yang mampu melindungi umat manusia hidup berada di bawah naungannya sepanjang masa; dan keduanya merupakan kewajiban dan keharusan untuk mengembalikan umat Islam pada agama yang sebenarnya dan memberi petunjuk pada umat manusia pada jalan kebahagiaan dan kedamaian serta kesejahteraan, karena itu umat manusia pada saat ini sangat membutuhkan Islam.

Kita saat ini hidup dibawah hegemoni peradaban barat yang tegak berdiri dengan bendera penjajahan Negara-negara dan penistaan terhadap bangsa serta merampas berbagai potensi dan kekayaannya, membantai umat manusia dan bangsa serta orang-orang yang ada dimuka bumi ini, membunuh lebih dari 70 juta orang dalam kurun waktu dua kali perang dunia, menggunakan bom nuklir atas negeri Jepang tanpa alasan yang jelas, membunuh jutaan orang di Vietnam, Iraq dan Afganistan, dan pada saat ini masih terasa kekhawatisan dan fitnah di muka bumi ini; untuk memuaskan keinginan materi dan kehendak menguasai dan berkuasa.

Bahwa peradaban ini tampak seperti raksasa yang besar pada sisi kemajuan materi, namun hina dan kecil pada sisi nilai-nilai dan akhlak, karena itu, kehancuran Uni Soviet dan munculnya teori permusuhan Islam serta perseteruan peradaban dan berakhirnya sejarah, dan yang tampil adalah bahwa Islam merupakan target permusuhan mereka dan yang ingin mereka perangi serta menghabisinya demi untuk menyelematkan mereka dari kehancuran negeri dan kegelapan materi dimana mereka hidup di dalamnya.

Mungkin ada banyak orang bertanya-tanya: Apakah Islam memiliki kekuatan untuk menghalangi laju mereka, pada saat kondisi mereka seperti ini. Saya sampaikan dengan penuh keyakinan: bahwa Islam pasti mampu menghadang berbagai rintangan yang keras dan sulit sekalipun, mampu menghadang arus dan mengalahkan musuh yang ada dihadapan mereka, dan niscaya segala urusan akan berakhir berupa kemenangan bagi agama yang dikalahkan; karena apa yang mereka pandang di dalamnya akan berbagai nilai kemuliaan dan kesempurnaan, dan hal ini merupakan titik awal dalam sejarahnya.

Memang kita tidak memiliki bagian yang besar dari kekuatan materi seperti yang mereka miliki; namun kita memiliki risalah Allah untuk semesta alam.. kita memiliki jati diri dan fitrah yang terdapat dalam diri seluruh manusia, kita memiliki iman, nilai-nilai, prinsip dan akhlak yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia.

Wahai umat Islam yang dimuliakan Allah…

Karena itu, janganlah kalian merasa sedih dan merasa hina, karena sesungguhnya kalian adalah yang paling mulia dan paling tinggi sekalipun kalian dalam kondisi lemah dan miskin; dengan syarat kalian memiliki nilai dari apa yang kalian dapatkan, bangga dengannya dan terus bekerja serta menyeru kepadanya.

Bahwa kalian memiliki aqidah kepada Allah yang telah dibawa oleh para rasul…sebagai aqidah paling mulia dari berbagai keyakinan yang dikenal oleh manusia, yang tegak berdiri atas dasar tauhid yang bersih dan murni, tidak dicampuri oleh syirik sedikitpun… Allah yang ada di dalamnya adalah Tuhan pencipta, yang Maha Kuasa dan Maha Pembuat, Maha Pemberi Rizki, Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Dialah Allah yang Maha Sempurna dan Maha Agung, pemilik kemuliaan dan keindahan, pemilik kerajaan Tuhan semesta alam, kalian beriman kepada para nabi seluruhnya, tidak membedakan antara mereka seorangpun,; dan menganggap mereka sebagai tingkat kemuliaan manusia dan membersihkan mereka dari kekurangan, kesalahan yang dinisbatkan kepada mereka, dan menjadikan mereka sebagai teladan, panutan dan pimpinan serta cahaya.

Kalian juga beriman kepada seluruh kitab samawiyah, bahwa seluruhnya merupakan satu-satunya cahaya yang memberikan petunjuk pada jalan yang lurus dan jalan Islam, mampu merealisasikan kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan Al-Qur’an adalah kitab yang membenarkannya dan unggul atasnya, dan merupakan penutup kalimat (ayat-ayat) Allah untuk seluruh alam.

Kalian juga beriman kepada hari qiyamat.. hari dibangkitkannya manusia untuk menghadapa Allah Tuhan semesta alam, diberikan di dalamnya mizan dengan cara yang adil, lalu memberikan ganjaran terhadap apa yang dilakukan oleh seluruh manusia; jika baik maka akan baik pula ganjarannya, dan jika buruk maka akan buruk pula balasannya. Allah berfirman:

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Al-Anbiya:47)

Kalian juga beriman bahwa sleuruh manusia berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah, tidak ada perbedaan (keutamaan) untuk bangsa Arab dan non Arab, untuk warna putih dan warna hitam kecuali taqwa dan perbuatan baik yang bermanfaat untuk manusia. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Al-Hujurat:13)

Dan Allah SWT adalah Tuhan semesta Alam, bukan Tuhan milik satu kaum tanpa kaum lainnya, atau kabilah tanpa kabilah lainnya, atau kelompok tanpa kelompok lainnya, dan manusia seluruhnya sama seperti gigi-gigi sisir.

Dan Allah juga telah memberikan kemudahan bagi manusia segala apa yang ada di langit dan di bumi..

Allah berfirman:

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ

“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya”. (Al-Jatsiyah:13)

Dan memerintahkan untuk menyingkap rahasia-rahasianya, mengekplorasi segala isi yang terkandung di dalamnya, dan memberikannya untuk berkhidmah kepadanya

فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (Al-Mulk:15)

Sebagaimana Allah juga memberikan kemuliaan kepada manusia atas makhluk lainnya

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (Al-Isra:70)

Oleh karena itu, Allah mengharamkan permusuhan (kezhaliman) atas kehidupannya, badannya, kehormatannya, hartanya dan jati dirinya, dan menganggap pembunuhan satu orang seperti membunuh seluruh manusia

أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya”. (Al-Maidah:32)

Dan manusia diciptakan dalam keadaan merdeka “kapan kalian menjadikan manusia sebagai budak padahal mereka dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merdeka”. Oleh karena itu mereka diberikan kebebasan untuk berkeyakinan, beribadah, mengungkapkan pendapat, berkumpul, bekerja dan berpindah-pindah.

Allah juga mewajibkan ibadah sebagai sarana untuk mensucikan jiwa, membersihkan hati, menghidupkan perasaan, meningkatkan jati diri, dan menghubungkan manusia dengan Tuhan semesta alam sehingga perasaannya menjadi meningkat, panca indranya menjadi baik, senang akan kebaikan dalam berbagai perilaku dihadapan manusia, dan ditambah dengan adanya efek positif dari sisi social, ekonomi dan politik, seperti shalat, zakat, puasa dan haji yang merupakan bagian dari 5 rukun Islam setelah dua kalimat syahadat akan bangunan ruhiyah yang agung dan mulia ini.

Sabagaimana Allah juga mewajibkan akan akhlak yang mulia dan menjadinnya sebagai inti dari risalah yang dibawanya.. “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnaka akhlak yang mulia”; karena itulah jujur, amanah, menepati janji, berbuat baik, dermawan, toleransi, pemaaf, lapang dada, berkorban dan berjuang… hingga akhir tentang akhlak mulia; seluruhnya merupakan suatu kewajiban dan memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan darinya dengan berbagai interaksi yang beragam macam bentuknya.

Sebagaimana Allah juga memberikan syariat yang mengatur berbagai urusan dunia, menentukan hubungan antar manusia, mensyariatkan di dalamnya berbagai hukum yang tetap dalam berbagai urusah yang tidak akan berubah walau zaman dan tempat berubah, dan memberikan kesempatan kepada para mujtahidin untuk mengambil intisari hukum yang sesuai dengan generasi dan zaman mereka dan berdasarkan pada prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan akhlak Islam.

Islam juga mengatur hubungan antara lelaki dan wanita dalam berbagai urusan rumah tangga, memberikan kesamaan antara lelaki dan wanita pada tingkat kemuliaan manusia dan dasar-dasar keluarga atas kesempurnaan antara dua pasang suami-istri, dalam bentuk pemenuhan sendi-sendi kehidupan dan mewujudkan kebahagiaan untuk seluruh anggota keluarga.

Mengatur hubungan antar individu dalam urusan transaksi keuangan; dalam berniaga, jual beli, gadai dan hutang, sewa, pertanian dan investasi, hibah, wakalah dan berbagai perjanjian lainnya.

Begitupun Islam mengatur hubungan antara pemimpin dan bangsa, atas dasar hak bagi setiap individu dalam mengelola jabatan dan yang tidak memiliki jabatan, dan bahwasanya wilayah jabatan tidak akan sempurna kecuali dengan kehendak bangsa (umat adalah sumber kekuasaan) maksudnya adalah dengan melakukan pemilu yang bebas dan bersih, dan hal tersebut merupakan cara dalam meraih jabatan (kepemimpinan), sedangkan pusat perundang-undangan bagi seorang pemimpin adalah perwakilan dari umat atau perwakilan darinya dalam mengeksekusi hukum dan siyasah syar’iah yang legal dan ijtihadiyah yang telah ditetapkan oleh lembaga perundang-undangan, dan yang terakhir disebutkan dapat ditentukan jabatannya melalui pemilu yang bebas dan bersih juga.

Dan Islam menjelaskan bahwa undang-undang berlaku pada seluruh pihak; yang besar dan yang kecil, pemimpin dan yang dipimpin, dan tidak ada kekebalan hukum dihadapan seorang jaksa kecuali perasaannya dan undang-undang yang telah ditetapkan olehnya, dan cukuplah bagi kita hadits nabi saw:

إنما أهلك من كان قبلكم؛ أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركوه، وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليه الحد، وأيم الله لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت يدها

“Sungguh kehancuran orang-orang sebelum kalian; bahwa jika diantara orang-orang terpandang mencuri maka hokum ditinggalkan, namun jika yang mencuri adalah orang-orang lemah ditetapkan hukuman atasnya, demi Allah sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri maka pasti akan saya potong tangannya”.

Sebagaimana Islam juga mengharamkan perbuatan nista dan jahat; seperti zina, riba, minuman khamar, narkoba, penipuan, korupsi dan merampas, karena itulah dalam hadits nabi disebutkan:

“Sesungguhnya seseorang terjerumus pada harta Allah tanpa jalan yang dibenarkan maka baginya adalah neraka pada hari kiamat nanti”.

Dalam hadits lainnya disebutkan:

“Hadiah dari para pemimpin adalah perbuatan menyimpang”.

Maksudnya adalah hadiah yang diberikan kepada para pemimpin yang merupakan sebuah pencurian jika mereka mengambilnya untuk mereka sendiri.

Dan seluruhnya ditentukan oleh dasar taqwa kepada Allah dan dilingungi oleh dhamir (perasaan) dan melindungi undang-undang itu sendiri.

Wahai umat Islam yang mulia…

Inilah beberapa karakteristik Islam yang sangat kita butuhkan dan dibutuhkan oleh seluruh dunia saat ini, terutama dalam kondisi yang semrawut ini, bahwa Islam dan karakteristikknya merupakan pondasi untuk melakukan kebangkitan yang sangat besar, perabadan yang maha besar bagi dunia arab dan Islam; jika ia berjalan sesuai dengan garisnya dan mau mengambilnya sebagai landasan hidupnya, komitmen dengan manhajnya, dan umat manusia seluruhnya menikmatinya walaupun memiliki perbedaan keyakinan dan bangsa.

Jadi kita memiliki apa yang bisa kita berikan untuk umat manusia, dan hal tersebut merupakan bahagian yang sangat berharga dari apa yang kita butuhkan dari mereka, seperti perkakas, material dan berbagai sumber daya alam lainnya; karena itu apakah kita akan merupakan terpaku pada apa yang ada dalam pada diri kita sehingga Allah akan merubah diri kita, dan kita akan menjadi syuhada atas manusia seluruhnya dengan benar?!

Kita semua mampu –dengan izin Allah- membuka hati-hati manusia di dunia ini seluruhnya dengan kalimat toyyibah dan dakwah yang murni, serta nasihat yang baik, dialog yang logik dan konstruktif; sehingga kita mampu mengembalikan spirit,ke manusiawian dan nilai-nilai yang lurus kepada peradaban barat, dan diantara karunia Allah adalah bahwa berbagai sarana komunikasi dan informasi tunduk untuk tugas ini, sebagaimana yang telah dianugerahkan Allah dari berbagai kekayaan alam yang diberikan kepada kita sebagai umat Islam yang mengemban risalah ini; karenaitu apakah kita akan mampu membangunnya dan menjadi pemerintah dan bangsa untuk kebahagiaan umat manusia?!

Sungguh saya membuka pintu cita-cita (harapan) akan masalah ini berlandaskan pada manhaj Rasulullah saw yang memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya kelak Islam akan menyebar di seluruh dunia, memberi kabar gembira sekalipun mereka berada dalam ujian yang begitu kerasnya dan dikepung oleh musuh multi bangsa dari berbagai sisi untuk menghancurkan dakwah dan membinasakan keberadaan mereka.

Saya sampaikan ini semua ditengah kondisi yang mengenaskan dan miris yang merasuk dalam hati saya, kepahitan yang menyelemuti jiwa terhadap apa yang terjadi di Negara Mesir; berbagai tindakan kezhaliman, penyiksaan, penangkapan dan tuduhan yang tidak mendasar, membuat takut orang-orang yang ingin ketenangan, penindasan atas semua bangsa, mengabaikan harga diri dalam berbagai sarana dan media, pemalsuan uang dan kekayaan Negara, pengkerdilan hukum, dan saya ingatkan bagi setiap orang yang melakukan itu semua; Sudah tiba saatnya untuk kalian berpuasa (menahan diri) dari melakukan penindasan akan kehormatan, kebebasan, kemerdekaan, harga diri, harta dan jati diri mereka? Bahwa apa yang kalian lakukan adalah menzhalimi diri kalian sendiri sebelum kalian menzhalimi kami, dan kalian melakukan kezhaliman terhadap Negara kalian, bangsa kalian dengan menghalangi berbagai sebab kemajuan dan kebangkitannya, menzhalimi agama kalian dengan menghalangi manusia darinya, padahal hal tersebut sangat dibutuhkan kepadanya, berkhidmah –tanpa berfikir terlebih dahulu- kepada zionis, musuh seluruh umat dalam proyek mereka yang keji untuk menguasai dunia.

Saya sampaikan juga kepada para perampas harta dan kekayaan umat.. telah tiba saatnya bagi kalian untuk bertaubat dari harta yang diharamkan, mengembalikan kepada para orang-orang fakir dan orang-orang yang terhalangi hak-hak mereka; untuk mendapatkan perlindungan sebelum pecah revolusi kelaparan dan orang-orang yang mahrum (miskin), atau sebelum kalian pergi menghadap Allah tanpa membawa dirham dan dinar, kecuali dengan kejahatan dan kepalsuan kalian?

Adapun kalian wahai para penumpah darah umat Islam di Iraq, Afghanistas, Pakistan, Somalia dan Sudan.. telah tiba saatnya untuk menghentikan mengalirnya darah dan menebarkan perdamaian dan kasih sayang, hadirkan perasaan tanggungjawab dihadapan Allah akan bangsa kalian dan akan islam dan peradabannya serta akan umat manusia dan kebutuhannya.

Begitupun kalian wahai para penguasa yang ikut serta dalam mengepung dan memblokade ikhwan kalian yang tegar di Gaza, hanya karena patuh dan taat kepada para durjana yang sombong dan perampas dari Amerika dan zionis… telah tiba saatnya bagi kalian untuk melepaskan tali dari leher ikhwan kalian, memenuhi janji-janji kalian dalam membangun apa yang telah dihancurkan oleh aggressor zionis atas kalian, janganlah kalian merendahkan sikap kalian saat mereka butuh kalian untuk dibela oleh kalian? Sebelum kalian membutuhkan pertolongan atau saksi dihadapan Allah namun kalian tidak mendapatkannya kecuali kehinaan?!

Kalian wahai para pemilik jiwa yang merdeka, mulia dan para mujahid… wahai para pemilik jiwa yang sedang berada di balik jeruji besi… di Mesir, di Palestina, di Iraq dan di berbagai tempat lainnya… karena adanya kezhaliman dan tindak permusuhan, menghalangi kalian bertemu dengan keluarga dan ikhwan kalian pada bulan yang mulia ini, wahai jiwa yang selalu menyeru pada keadilan, menggapai kebaikan, jengah akan jabatan semu dan kepentingan pribadi, namun selalu siap berjuang di jalan Allah; ketahuilah bahwa Allah akan selalu bersama kalian dan tidak akan menyia-nyiakan amal kalian, dan bahwa kemenangan akan selalu bersama orang-orang sabar, kemudahan mengiringi kesempitan, kesulitan bersama kemudahan, dan bahwa kami tetap berada di atas janji, dan di atas jalan Allah akan tetap tegar, dan bahwasanya segala akibat yang baik untuk orang-orang yang bertaqwa..

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (Al-Ankabut:69)

وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ

“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. (As-Syu’ara:227)

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُون

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf:21)

sumber :www.al-ikhwan.net

0 comments:

Post a Comment

Template by - Abu Syamil