Wednesday, November 25, 2009

Syahadah (Mati Syahid) dan Tadhiyah (Berkorban) dalam Menghadapi Kerusakan dan Zionisme


Risalah DR. Muhammad Mahdi Akif
_________________________
Mursyid Am Ikhwanul Muslimin

Segala puji hanya milik Allah.. kita mohon Ampun kepada-Nya, dan memohon petunjuk dari-Nya, dan kita berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan dan kekerdilan jiwa-jiwa kita dan keburukan perbuatan-perbuatan kita… barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka selamanya tidak akan tersesat dan barangsiapa yang disesatkan maka tidak ada petunjuk baginya.. kita sampaikan salawat dan salam kepada pemimpin kita Muahmmad saw, nabi yang membawa petunjuk dan terpecaya, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya … selanjutnya..

Bahwa setiap orang yang memiliki kesadaran akan selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan keadaan dunia secara seksama, sehingga dirinya mendapati berbagai fenomena ibtila (ujian) yang mengepung umat ini.. terkepung antara dijajah oleh sang perampas yang selalu mengambil kekayaan alamnya dan melanggar kehormatan serta membunuh anak-anak, dan diantara penguasa zhalim dan lalim, yang menguasai berbagai kekayaan dan potensi yang dimiliki umat guna melanggengkan singgasananya, sekalipun harus menggbunakan aparat keamanan dan mengabaikan stabilitas Negara, atau harus mengorbankan kehormatan rakyatnya dan bahkan kehidupan mereka dalam berbagai sisinya…

Hal ini Tidak jauh dari yang dialami oleh Pakistan, Afghanistan, Iraq, Palestina, Lebanon dan Mesir serta negeri lainnya yang merasakan ujian dan mendapatkan sesuatu yang diada-adakan oleh musuh dan bahkan oleh anak negeri sendiri, sebagai salah satu gambaran akan banyak ragam model yang digunakan di dalamnya..

Di Afghanistan, Iraq dan Palestina sedang mengalami penjajahan dan perampasan… yang sebenarnya juga merupakan jenis penjajahan yang dibentuk oleh adanya persekutuan syaitan antara Amerika dan zionis, dan dibelakangnya ada Barat yang tidak pernah lepas dari 3 hal; apakah ikut berkonspirasi dan menjadi pendukung proyek penjajahan, atau bermain bak pemeran seorang pengacara, atau dia sendiri syaitannya namun sebagai syaitan bisu!

Adapun pada sebagian Negara Arab dan Islam tidak jauh berbeda mengalami itu kecuali yang mendapat curahan rahmat dari Tuhannya; karena yang memusuhi dan memerangi adalah bagian lain dari pelaku… ia adalah pemerintah dan penguasa yang rusak dan keji…sehingga umat ini telah menjadi kelompok yang tercerai berai, dimulai dari negeri kita sendiri (Mesir) yang mengalami dan merasakan kezhaliman dan permusuhan terhadap rakyatnya… serta beberapa lembaga internasional yang rusak, merampas kekayaan alamnya untuk diberikan kepada sekelompok kecil dari pemiliknya, hingga pada rezim yang selalu melakukan penyerangan dengan menggunakan bom melalui pesawat perang, melindas tubuh mereka dengan mobil tank, mengusir seperti yang dilakukan oleh para penjajah dan bahkan dalam bentuk yang lebih banyak dan besar kekejian dan kenistaan pada era yang menjunjung tingga hak asasi manusia!!.

Ikhwan sekalian…

Selamanya tidak mungkin kita bisa memisahkan antara dua sisi mata uang, seperti halnya juga kezjlia karena kezhaliman bukan satu bagian dan bahaya adalah bagian lainnya; namun karena keduanya telah menjadi bagian dari persekutuan yang tidak baik (suci) antara pemerintah yang zhalim dan penjajahan yang tiran; karena kaduanya telah membuat agenda yang rinci dengan apa yang dapat dilakukan sebagai kerja sama yang jahat antara kedua belah pihak; pihak Zionis Amerika atau pihak pemerintah yang zhalim dan korup yang dilakukan oleh sebagian anak bangsa…

Karena itulah, ini menjadikan para generasi yang ikhlas dan menjaga jati diri serta sederhana sebagai target dari berbagai arah; diskriminasi, penangkapan dan penghentian sumber rezki, dan bahkan dengan cara pembunuhan seperti yang terjadi di lembah Afghanistan, Pakistan dan Yaman, baik yang dilakukan oleh pasukan bersenjata penjajah yang keji atau pasukan bersenjata Negara tersebut yang seharusnya memberikan pertahanan dan penjagaan terhadap negeri dan anak bangsanya!! Dan kekuatan barat telah berubah menjadi kekuatan yang mampu menundukkan umat Islam hingga pada target yang satu, antara kekuatan arogansi internasional dan kekuatan korup dan kezhaliman pemerintah internal.!!

Kejadian yang memilukan!!

Terjadi peristiwa yang memilukan yang tidak hanya membuat sedih dan miris hati saja terhadap apa yang terjadi pada umat yang pada suatu masa telah menjadi yang besar dan sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, bahkan telah membuat hati menjadi marah… marah terhadap apa yang terjadi akan berbagai tindakan kriminal dan kejahatan terhadap hak bangsa dan kekayaannya, dan dari keras kepalanya sebagian anak bangsa yang tetap ngotot melanjutkan politik yang tidak memberikan implikasi yang baik kecuali nestapa dan musibah…kita bisa ambil contoh apa yang terjadi di bumi Palestina…sangatlah aneh dan menakjubkan sekali bahwa sebagian umat –pemimpin dan rakyat- percaya bahwa entitas zionis dan Amerika memiliki kesungguhan dan itikad baik terhadap apa yang mereka dengungkan seperti proyek yang mereka namakan dengan “Proses perdamaian di Timur Tengah”!!

Dan bahkan yang lebih membuat terkejut, marah dan pautu diingkari adalah masih saja dari warga Arab dan umat Islam yang percaya dan bahkan sebagian lainnya terus menyampaikan dan menyebarkan isu disetiap harinya secara gamblang “sikap tidak ada keraguan akan niat yang sebenarnya dari Amerika dan zionis terhadap hak-hak kita dan negeri Palestina yang terjajah.

Bahwa pemerintah Amerika saat ini sedang membangun politik atas dasar memberi komentar dan janji saja terhadap Palestina yang rela memilih adanya perundingan dengan musuh, sehingga memberikan peluang kepada entitas zionis merampas bumi Palestina melakukan dengan bebas dan leluasa dan melakukan segala yang diinginkan, baik politik, dukungan, manipulasi dan kecurangan di negeri yang disucikan di seluruh dunia.

Akhir dari sikap dan politik ini adalah seperti yang diumumkan oleh menteri luar negari Amerika, Hillary Clinton dalam kunjungan terakirnya di lokasi (bumi Palestina); yang mana beliau hanyak mengulang dari kebijakan yang lalu dengan menegaskan bahwa pemerintah Amerika terkait dengan permasalahan pemukiman di Tepi Barat yang terjajah, dan bersikap dengan garang mengumumkan tidak ada syarat dan alasan untuk membekukan pemukiman di Tepi Barat yang terjajah, dan apa yang dibuat sendiri dengan sebutan “Perundingan Perdamaian”.

Bahwa tingkat keburukan dan kekotoran menteri luar negeri Amerikan telah mencapai puncaknyapada saat mengumumkan akan dukungannya yang penuh terhadap sikap perdana menteri entitas yang jahat dan keji serta teroris Benyamin Netanyahu; dengan mengatakan bahwa dirinya memiliki hak dari sisi sejarah terhadap sikapnya yang menolak untuk membekukan pelaksanaan perundingan dengan pemerintah Palestian dengan syarat dihentikannya pembangunan dan perluasan penjajahan di Tepi Barat!!

Dan bukan hal yang aneh jika seseorang mengatakan bahwa permasalahan Palestina menjadi saksi nyata akan adanya kemunduran yang pesat sejak Barrack Obama memangku jabatan presiden Amerika, secara angka dan realita apa yang terjadi di bumi Palestina seakan mengatakan bahwa masa pemerintahan Amerika saat ini yang baru berjalan beberapa bulan saja memberikan implikasi yang sangat buruk terhadap warga Palestina; yaitu adanya proses pengusiran besar-besaran dalam sejarah Al-Quds yang terjajah bagi warga Palestina dari rumah-rumah mereka, diiringi dengan kemunduran yang sempurna dalam sikap sampai pada hanya memberikan janji-janji kosong di lokasi tersebut dengan Negara Palestina.

Namun kondisi yang memilukan ini terdapat sisi yang cerah dari permasalahan, seakan sebagai salah satu dari sunnah Allah dan undang-undang Ilahi di muka bumi ini; pada saat terjadi secara nyata bahwa barang gadaian yang dijadikan jaminan oleh sebagian orang kepada Amerika menemui kegagalan, bahwa hal tersebut jika dari sisi Palestina atau yang lainnya terus berlangsung pada metode ini –perundingan yang mandul-, tidak akan terjadi kecuali akan menyingkap realita yang sebenarnya, apakah sebagai korban, pengekor atau diktator yagn kejam yang tidak menginginkan sesuatu kecuali terwujudnya kepentingan pribadi daripada kepentingan bangsa dan permasalahan yang mulia ini.

Sejarah perjalanan menggapai syahadah dan tadhiyah

Wahai umat Islam…

Jika kita lihat kembali arah sisi pandang secara menyeluruh, maka dalam kondisi seperti ini kita akan mendapatkan diri kita dituntut untuk menentukan sikap prioritas… prioritas ini telah dijelaskan dalam berbagai perkembangan yang menetapkan bahwa pasukan perlawanan akan terus berjuang hingga mendapatkan kemenangan atau syahadah di jalan memegang prinsip, agama dan nilai-nilai luhur, yang hingga saat ini menjadi pilihan yang bersih bahkan menjadi satu-satunya pilihan yang nyata dan real serta diterima untuk dilaksanakan dalam menghadapi apa yang terjadi.

Dan apa yang kami sampaikan disini wahai Ikhwan bukanlah hal yang baru dan dibuat-buat; namun umat ini telah menetapkan sepanjang sejarahnya menampakkan kemampuannya untuk berkorban dan menebus dengan jiwa di jalan Allah demi tegaknya agama dan nilai-nilai luhur yang diimaninya… menegaskan bahwa hal tersebut sangat banyak terjadi akan kemampuannya untuk meraih kebebasan dan kemerdekaannya…melakukan perlawanan menghadapi berbagai model penjajahan dan penindasan, sekalipun harus melakukan pengorbanan dan menghadapi berbagai rintangan.

Karena itu dari hulu sungai nil yang besar, Kafr Ad-dawar dan Al-Azhar Syarif merupakan lintasan sejarah hingga mencapai pada para pemilik keteguhan di Palestina dan penjaga kesucian baitul maqdis, melintasi Al-Jazair dengan revolusi kemerdekaannya yang penuh berkah, yang mampu menghadirkan lebih dari satu juta warga yang syahid, Iraq dengan revolusinya yang banyak dan berakhir dengan adanya penjajahan dan penindasan, begitu pula dengan perjuangan rakyat dan bangsa Mesir yang mampu memaksa pasukan Inggris untuk pergi dan hengkang sehingga mendapatkan apa yang kita dakwahkan kepadanya dan berusaha kita teguhkan; hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru atau suatu kewajiban temporer belaka, namun sesungguhnya ia merupakan bagian dari akidah bagi setiap insan muslim, dan merupakan fitrah yang diciptakan oleh Allah atasnya, karena diantara ciri insan beriman adalah tidak ridha dengan kehinaan..

Allah berfirman:

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمْ الأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kalian merasa hina dan merasa sedih, karena kalian adalah lebih mulia jika kalian beriman”. (Ali Imran:139)

Dan diantara ciri insan muslim adalah membangun hidup yang penuh dengan izzah (kemuliaan) dan memiliki harga diri, jika tidak maka mati lebih baik, lebih mulia dan lebih berharga daripada hidup penuh dengan kehinaan dibawah api penjajahan atau berada diantara kotornya penindasan dan kerusakan, sebagaimana insan muslim yang benar adalah yang tidak rela terhadap berbagai tindak kezhaliman dan selalu mengajak pada keadilan dan hidup merdeka..

Bahkan Allah SWT menjadikan nilai kebebasan dan kemerdekaan bagian fitrah manusia itu sendiri. Allah berfirman:

أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (Al-Mulk:22)

Dan Allah berfirman dalam surat An-Nahl:

وَضَرَبَ اللهُ مَثَلاً رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لا يَقْدِرُ عَلَى شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَلَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّهُّ لا يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَنْ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan Dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja Dia disuruh oleh penanggungnya itu, Dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan Dia berada pula di atas jalan yang lurus?” (An-Nahl:76)

Dan sepanjang sejarah manusia bukan saja sejarah Arab Islam disebutkan bahwa para pejuang dan mujahidin di jalan agama, Negara dan nilai-nilai luhur mereka; mereka selalu dikenang dan diingat oleh bangsa, dan banyak lembaran-lembaran catatan dan nama-nama jalan dan kota menjadi saksi.

Bahwa kemerdekaan dan kehormatan kita tidak akan dapat diraih kecuali dengan melakukan perjuangan yang hakiki, memiliki harga yang besar pada setiap melintasi jalan menuju perbaikan dari berbagai kekuatan; baik dengan waktunya, tenaganya dan kebebasannya… dan tentu tidak akan tercapai pula perjuangan kemerdekaan melawan penjajah dan melawan pemerintah yang rusak dan penindas dengan menggunakan seluruh sarana negara.

Maka hendaklah seluruh umat menyadari bahwa ruh jadid harus terus berjalan dan bergelora di dalam jiwa

Untuk menanamkan cita dan harapan di bumi yang sedang berusaha membebaskan diri dari penjajahan dan penindasan dan membebaskan mereka dari putus asa.

Dan untuk memaparkan syariat al-izzah dalam menghadapi kehancuran dan kehinaan yang mengepung umat akibat pengaruh cerai berai, perpecahan dan pencurian…

Dan mampu untuk melakukan persiapan…Untuk menghadapi musuh penjajah dengan berbagai sarana sehingga mampu membuat gentar, menolak dan menahan dengan berbagai senjata pembebas yang dimiliki para pejuang…

Dan pada saatnya sang penindas dan pelaku kerusakan memiliki sarana untuk menolak dari tipu dayanya, Allah akan menghisabnya oleh karena kelalaiannya, mengingatkan akan usahanya yang telah memenjara warganya.

Dan persiapan kita dalam hal ini bukanlah suatu pembangkangan, bukan tindak kriminal dan permusuhan; karena kemerdekaan suatu Negara dari penjajahan dan penindasan dengan berbagai fenomenanya; tidak dapat tercapai kecuali dengan melakukan perjuangan yang dipandang oleh Ikhwanul Muslimin sebagai satu-satunya jalan untuk melakukan perbaikan dari berbagai penyimpangan yang terjadi, memompa seluruh potensi yang terkubur karena cuek, dan usahanya untuk mewujudkan cita-cita umat, dan tentu tidak akan celaka orang yang berjalan melakukan perjuagan sekalipun dengan susah payah karena setiap suatu kelahiran pasti ada rasa sakit namun dengan itu akan menghilangkan segala penyakit umat.

Karena itu, manakah yang lebih mulia menggapai syahadah dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah atau kita diuji dari berbagai tindak kejahatan, kerusakan dan penindasan sementara kita berusaha menghilangkan dari tubuh umat dan bangsa, dengan mengamalkan firman Allah:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ آوَوا وَنَصَرُوا أُوْلَئِكَ هُمْ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia”. (Al-Anfal:72)

Ya Allah berikanlah kepada umat ini kemuliaan yang memberikan petunjuk, sehingga didalamnya ada rasa bangga bagi mereka yang menginginkan kemerdekaan, kemuliaan, kebaikan, perjuangan, kesungguhan dan menghinakan di dalamnya bagi setiap orang yang melakukan penjajahan, penindasan, kerusakan, kejahatan, pencurian dan kezhaliman.

Dan akhir dari doa kami adalah bahwa segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam…

Dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

2 comments:

Anonymous said...

bagus skali risalahe sy ska krna menyadarkan umat muslim dunia khususnya indonesia sbg muslim yg terbesar hrusnya bertindak bukannya malah asyik berpolitik dan seolah-olah enggan menilik prmslhn yg erat kaitannya dgn keadilan .mana hati nurani anda-anda skalian apakah telah mati dan tertutup karna harta kalian yg kmu kumpulkan .ingatlah sesungguhnya kalian secara tdk sadar anda seorang kafir lagi fasik

Abu Syamil said...

syukron atas komennya.
Tapi sekedar untuk mengingatkan, jangan pisahkan agama dengan politik. karena Islam itu adalah agama yang syumul (komplit. Islam adalah dakwah dan politik sekaligus.

Post a Comment

Template by - Abu Syamil